PEMIMPIN
SUDAH dapat dipastikan satu pasangan calon dari lima pasangan calon yang telah ditetapkan KPU Tebing Tinggi untuk ikut berkompetisi merebut hati para pemilih masyarakat Tebing Tinggi dalam Pemilukada yang akan dilaksanakan pada 12 Mei 2010 yang merupakan pemilihan secara langsung untuk kedua kalinya dilakukan warga Tebing Tinggi memilih pemimpinnya.
Hasil pemilihan langsung yang pertama dilakukan warga Tebing Tinggi lima tahun silam (2005) berhasil mengantarkan pasangan Ir.H.Abdul Hafiz Hasibuan dan Drs.H.Syahril Hafzein di kursi orang nomor satu dan dua memimpin Kota Tebing Tinggi, buah hasil figur yang diberikan amanah warga Tebing Tinggi lima tahun silam,sudah dinikmati baik suka dan dukanya.
12 Mei 2010 kembali masyarakat Tebing Tinggi akan dihadapkan untuk memilih satu pasang pemimpin yang baru untuk priode lima tahun kedepan (2010-2015), menjatuhkan pilihan terhadap satu pasangan dari lima pasangan yang maju sebagai calon memang bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, karena diyakini dari lima pasangan yang sudah ditetapkan KPU tersebut adalah merupakan putra-putra terbaik Tebing Tinggi.
Memberikan pilihan yang tepat kepada seorang pemimpin tentunya memerlukan cara berfikir yang sehat dibarengi dengan pertimbangan-pertimbangan dan kebijakan yang layak menjadi suatu alasan memilih seseorang untuk dijadikan pemimpin, karena apapun alasannya sangat erat kaitannya dengan kelanjutan masa depan dari pemilih itu sendiri.
Jangan katakan siapapun yang jadi pemimpin kelak sipemilih akan tetap begitu juga, pameo seperti ini mestinya harus dibuang jauh-jauh, karena untuk merubah sesuatu itu termasuk diri sendiri,tidak ada orang lain yang mampu merubahnya melainkan diri kita sendiri, dengan menjatuhkan pilihan yang tidak tepat akan membuahkan resiko tersendiri.
Warga pemilih Tebing Tinggi yang dalam waktu tidak terlalu lama lagi akan melaksanakan pesta demokrasi memilih pemimpinya yang baru, dalam kurun waktu beberapa bulan sebelumnya sudah banyak tahapan-tahapan yang dilalui berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu Kada tersebut baik dilakukan KPU Tebing Tinggi secara formal maupun oleh masing-masing para kandidat, tentunya semua itu dapat pula dijadikan suatu referensi untuk memberikan pilihan yang tepat.
Secara formal KPU Tebing Tinggi sebagai penyelenggara, untuk memenuhi hak seorang WNI khususnya warga Tebing Tinggi dalam menyalurkan aspirasi politiknya dalam Pemilu Kada tersebut, sudah membuat Daftar Pemilih Sementara yang berhak ikut memilih,dan sudah disebar luaskan ditengah-tengah masyarakat oleh PPS,dengan harapan apabila masih ada warga yang belum terdaftar dapat melaporkan dirinya kepada petugas yang ditetapkan.
Non formalnya para kandidat sejak mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon (Balon)Juga sudah memberikan berbagai macam wejangan diberbagai kesempatan kepada masyarakat dan tentunya hal ini menambah semakin paham dan mengertinya warga tentang Pemilu kada, dan yang krusial semakin ringan pula beban pemilih dalam menentetukan pilihanya karena kian bertambah referensinya (perbandingan).
Pemimpin adalah merupakan orang mendapatkan kepercayaan dalam segala hal, terlebih lagi sebagai pemimpin di Pemerintahan seperti halnya jabatan Kepala Daerah Walikota,tentunya tidaklah semudah seperti yang diperkirakan banyak orang, figur orangnya sangat berpengaruh terhadap kondisi kedepannya, suatu daerah yang dipimpinnya dari yang terkecil sampai yang berskala besar.
Pilihan warga Tebing Tinggi 12 Mei 2010 nantinya sangat berpengaruh terhadap masa depan Kota Tebing Tinggi, dan apabila masyarakat pemilih Tebing Tinggi salah menjatuhkan pilihannya maka resikonya masyarakat Tebing Tinggi itu sendiri pula yang akan menikmatinya dan tak ada pula orang lain dapat dipersalahkan, untuk itulah Pemilukada nantinya layak dan pantas dicermati.
Berbeda pilihan adalah merupakan sesuatu yang lumrah dan wajar dalam suatu alam berdemokrasi, karena memang itu adalah hak azasi yang dimiliki setiap WNI, demikian pula yang akan terjadi dalam Pemilu Kada Tebing Tinggi, namun perbedaan pilihan tersebut bukan pula dapat dijadikan untuk sebuah pembenaran terpecah belah masyarakat Tebing Tinggi, namun dapat pula dijadikan sebuah pendidikan berpolitik bagi warga Tebing Tinggi, seperti ungkapan sebuah pepatah kuno ” biduk lalu kiambang bertaut ”, waktu yang sekian menit didalam bilik jangan sampai menjadikan Tebing Tinggi kembali mundur, dan hal ini sepantasnya pula disadari dengan sepenuh hati oleh para kandidat beserta timnya, karena Tebing Tinggi, adalah milikku,milik kami dan milik kita semua. Semoga.(red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar