PILIHAN YANG TEPAT, MASA DEPAN TEBING TINGGI
oleh : Dhani E Elison
PILIHAN YANG TEPAT, MASA DEPAN TEBING TINGGI.
Oleh : dhani.e.elison.
PEMILUKADA TEBING TINGGI, 12 Mei 2010 untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi priode 2010-2015 tinggal hanya 1,5 bulan lagi, dan KPU Tebing Tinggi sudah menetapkan dan melakukan penarikan nomor urut bagi 5 pasang calon masing nomor urut 1. Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan.MM/ H.Irham Taufik.SH.MAP. 2. Drs.Adi Harianto/ dr.Sara Bintang Saragih. 3. H.Amril Harahap/ Drs.H.Irwandy.MPd. 4. H.Mohd.Syafri Chap/ Ir.H.Hafas Fadillah.Msi.MAP dan 5. Drs.H.Syahril Hafzein/ H.Wan Gunadi.SE.
5 kandidat yang sudah ditetapkan KPU Tebing Tinggi ini adalah merupakan putra-putra terbaik Tebing Tinggi, yang sudah memperlihatkan dedikasinya masing-masing dimana tempat mereka bertugas dan mengabdi selama ini, dan dipercaya keikut sertaan mereka ambil bagian dalam Pemilu Kada Tebing Tinggi bukan hanya ikut-ikutan saja,atau hanya sekedar untuk mengisi lembaran biografi pribadi belaka.
Diyakini keikut sertaan ke 5 kandidat calon Walikota Tebing Tinggi dalam pesta demokrasi masyarakat Tebing Tinggi, punya misi yang sama memajukan pembangunan kota Tebing Tinggi dan meningkatkan kesejahteraan warga Tebing Tinggi disegala aspek kehidupan apakah itu pembangunan infrastruktur,ekonomi,budaya,pendidikan,kesehatan,keagamaan maupun perpolitikan dan ini sudah pasti tidak bisa ditawar-tawar lagi, jika melenceng dari hal-hal ini diyakini pula sudah pasti tidak akan mendapatkan simpati dari warga Tebing Tinggi.
5 tahun lalu masyarakat Tebiing Tinggi pertama kali melakukan pemilihan secara langsung Walikota dan Walikota Tebing Tinggi dan hasilnya Ir.H.Abdul Hafiz Hasibuan yang saat itu berpasangan dengan Drs.H.Syahril Hafzein terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota priode 2005-2010, dan selama kepemimpinan Ir.H.Abdul Hafiz Hasibuan suka dan duka masyarakat Tebing Tinggi yang menikmatinya, dan itulah merupakan salah satu konsekwensinya hasil pilihan bersama masyarakat Tebing Tinggi ketika itu.
12 Mei 2010 nanti kembali masyarakat Tebing Tinggi yang sudah memiliki hak untuk ikut memilih akan menjalankan salah satu bagian dari hak yang dimiliki setiap WNI memberikan suara pada saat Pemilihan Umum yang dilaksanakan di Republik ini termasuk dalam Pemilu Kada Tebing Tinggi bagi warga yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) .
Pengalaman adalah guru yang terbaik, itu kata orang-orang pintar, dan pengalaman 5 tahun silam tentunya dapat dijadikan guru untuk menentukan sikap dalam memiih siapa yang akan dipilih, dan dalam hal ini tidak ada unsur paksaan oleh siapapun juga untuk menentukan pilihan kita masing-masing, karena pilihan tersebut adalah merupakan wewenang yang absolut dimiliki setiap WNI tampa kecuali.
Memberikan pilihan yang tepat tentunya haruslah dilandasi oleh pemikiran yang sehat dan waras, karena hal ini nantinya sangat berpengaruh terhadap keadaan 5 tahun kedepan, dan sudah barang tentu pula tidak hanya sekedar untuk kepentingan pribadi sendiri,melainkan juga terhadap orang banyak dan mungkin pula diantara orang banyak tersebut terdapat anak cucu kita sendiri.
Untuk itu sangat diperlukan suatu kecerdasan dalam menentukan sikap dalam menjatuhkan pilihan terhadap kandidat calon Walikota/Walikota 5 tahun mendatang,dengan segala macam sudut kemampuan dalam memberikan penilaian terhadap para kandidat yang maju sebagai calon, terlebih lagi para kandidat yang sudah ditetapkan sedikitnya sudah dikenal oleh masyarakat Tebing Tinggi.
Ceroboh dan tergesa-gesa menentukan sikap dalam menentukan pilihan yang nantinya ” kurang tepat ” akan berpengaruh pula terhadap keadaan lima tahun kedepan Kota Tebing Tinggi, dan paling ironisnya natinya tak lain dan tak bukan yang merasakan dan menikmati dampak dari pilihan tersebut adalah kita sendiri masyarakat Tebing Tinggi.
Kota Tebing Tinggi yang merupakan salah satu Kota di Provinsi Sumatera Utara keberadaannya sudah cukup dikenal dan punya segudang prestasi baik ditingkat Regional dan Nasional dan indikator keberhasilan tersebut ditandai dengan berulang kali Kota Tebing Tinggi memperoleh penghargaan diberbagai bidang, dan yang paling aktual Tebing Tinggi memperoleh piala Citra Bhakti Abdi Negara, yang merupakan salah satu prestasi bagi Pemko Tebing Tinggi dalam memberikan pelayanan publik.
Prestasi-prestasi yang pernah diraih selama ini sudah barang tentu sebagai Warga Tebing Tinggi kita berharap tidak akan sirna begitu saja karena kurang tepat menentukan pilihan pemimpin pada Pemilu Kada mendatang, untuk itulah kita semua berharap kiranya masyarakat pemilih di Kota Tebing Tinggi yang nantinya akan ikut serta menentukan masa depan Kota Tebing Tinggi, menyadari sepenuhnya bahwa yang dilakukan dalam bilik suara dengan waktu hanya beberapa menit tersebut, sangat menentukan masa depan Kota Tebing Tinggi, dan jangan sampai ” sesal dahulu pendapatan,sesal kemudian tidak berguna.
Dan yang perlu disadari oleh semua pihak baik yang dipilih dalam hal ini para kandidat calon Walikota/Wakil Walikota maupun masyarakat yang posisinya sebagai pemilih bahwa dalam pelaksanaan Pemilu Kada mendatang adalah merupakan tanggung jawab bersama,sukses atau tidaknya Pemilu Kada tersebut, khususnya untuk menjaga kondusifitas keamanan kota Tebing Tinggi yang selama ini sudah terjaga dengan baik.
Tidak dapat dipungkiri oleh siapapun dalam setiap pelaksanaan Pemilukada dimanapun kondisi komplik rawan terjadi dan yang selalu memicunya karena sarat dengan kepentingan-kepentingan,bahkan acap pula terjadi pengkotak-kotakan massa yang semestinya tidak harus terjadi, untuk itulah teramat sangat diperlukan kedewasaan semua pihak untuk tetap patuh dan taat pada undang-undang dan peraturan yang berlaku atas Pemilukada tersebut.
Aman terkendali dengan memperoleh hasil yang terbaik pula merupakan sebuah sukses yang paling diharapkan oleh semua pihak, dan itu hanya bisa diraih oleh masyarakat Tebing Tinggi itu sendiri yang mau melaksanakannya, ingin dibawa kemana Tebing Tinggi 5 tahun kedepan juga terserah maunya warga Tebing Tinggi, untuk itulah berikanlah pilihan terbaik dari yang baik-baik,niscaya Kota Tebing Tinggi akan lebih dari saat ini,bukankah itu namanya ”kemajuan”. Moga sukses.
MENATAP MASA DEPAN KOTA TEBING TINGGI
OLEH: H. IRHAM TAUFIK UMRI, SH, MAP
Kota Tebing Tinggi sebagai salah datu daerah otonom di wilayah Provinsi Sumatea Utara terletak diantara 30 19’ – 30 21 ‘ lintang utara dsn 980 11 ‘ 980’ 21 bujur timur mempunyai wilayah seluas 38.438 km2. Kota yang mempunyai penduduk 141.200 jiwa terdiri dari 5 kecamatan dan 35 kelurahan memiliki posisi strategis sebagai lintas sumatera, baik ke daerah pantai Timur menuju kabupaten Batu Bara, Labuhan Batu, Taapanul;I Selatan terus ke pulau Jawa, maupun menuju utara wiayah Siamalungun, Tapanuli dan menyusuri pulau Sumatera. Sebagai daerah lintasan ataupun kota transit sangatlah tepat dan relevan visi yang ditetapkan oleh Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan, mewujudkan Tebing Tinggi sebagai kota jasa yang bertumpu pada pendidikan, kesehatan serta mempunyai daya saing ekonomi terhadap pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Pesat dan cepat
Tidak dapat dipungkiri sejak satu dasa warsa Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan memegang kendali pemerintahan, menata pembangunan dan memfasilitasi pelayanan publik telah merubah “kota lemang” tesebut menjadi kota sarat dengan kemajuan pembanguan yang pesat dan cepat. Kemajuan pembangunan tersebut tentu tidak terlepas harmonisasi jalinan hubungan Pemerintah Kota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta dukungan seluruh warga kota.
Secara faktual indikator keberhasilan pembangunan menuju kesejahteraan warga kota, tercermin dari implementasi visi dan misi yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun. Dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama pengentasan kemiskinan Walikota Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan memebuat satu formula sederhana sebuah mata rantai yang satu sama lain mempunyai hubungan erat yang tidak terpisahkan (integral). Formula tersebut adalah rakyat sehat, kemudian dibekali dengan pendidikan ilmu pengetahuan teknologi (iptek) dan iman takwa (imtak) dan kesempatan berusaha agar eksis dalam hidup dan kehidupannya. Berrdasarkan visi, misi dengan formula sederhana itu, gambartan kemajuan dan keberhasilan daapat dilihat secara kongkrit, meliputi :
Pertama : Aspek pendidikan. Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuab yang ingin dicapai negeri ini, Hal itu sesuai dengan amanat Undang Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional negara Republik Indonesia. Mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan baik formal maupu informal. Karenanya Pemko Tebing Tinggi memacu peningkatan bidang pendidikan menjadi prioritas utama dalam pembangunan. Komitmen mamajukan pendidikan tercermin jelas pada alokasi anggaram yang setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jika UUD 1935 mengamanatkan alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 % dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka Pemko Kota Tebing Tinggi telah mengalokasikan anggaran pendidikan sudah melampaui jauh amanat UUD 1945 yaitu sebesar 33,80 % dari total APBD 2009. Alokasi anggaran pendidikan yang cukup besar diarahkan untuk membangun fifik sarana dan prasarana sekolah maupun perpustakaan. Disamping sarana fisik tidak menafikan pula peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri.
Untuk melayani hak dasar rakyat simulai dari sejak usi dini Taman Kanak-kanak maupu Raudatul Adfal. (RA). Jika sebelumnya TK Negeri hanya Isatu unit, sekarang ini sudah bertambah menjadi empat unit. Demikian pula pendidikan aanak usia dini (PAUD) yang dikelola masyarakat dan difasilitasi pemerintah daerah kini mencapai 40 unit yang tersebar merata di seluruh kelurahan. Untuk pendidikan SMA Negeri dari tiga unit bertambah satu unit, sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari satu init sampai akhir tahun 2009 sudah menjadi empat unit. Guna meningkatkan minat baca pelajar maupun masyarakat disediakan satu unit perpustakaan umum yang pernah mendapat prestasi peringkat dua perpustakaan terbaik tingkat nasional. Begitu pula pembangunan rumah baca di beberapa kelurahan dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan terhadap warga. Dari aspek sarana dan prasarana fisik dapat dikatakan tidak terdapat lagi bangunan sekolah yang tidak latak untuk digunakan sebagai sarana belajar dan mengajar. Salam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ini Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan telah mencanangkan tak ada lagi anak dan remaja usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah umum bahkan ke tingkat yang lebih tinggi.
Kedua : Aspek kesehatan. Sesuai dengan adagium “men sana incorpore sano” yang bermakna didalam tubuh yang sehat terdapat fikiran sehat. Filosofi itu diaktualisasikan Pemko Tebing Tinggi memacu pelayanan dasar kesehatan melalui pembangunan sarana prasarana maupun peningkatan kualitas pelayanan yang meruparakan sasaran strategis good governance (kepemerintahan yang baik). Berdasarkan prinsi potonomi daerah mendekatkan pelayanan dasar kepada publik, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) terus menerus dilengkapi fasilitas peralatannya dan penyediaan obat yang tetap tersedia memenuhi kebutuhan pasen. Juga diberdayakan pos kesehatan lingkungan yang dikelola masyarakat dengan tujuan masyarakat sadar terhadap kesehatan dirinya termasuk lingkungannya. Artinya kesehatan harus menjadi bagian dari hidup dan kehidupan sehari-hari. Pembangunan rmag sakit umum Dr. H. Kumpulan Pane sebagai rumah sakit rujukan dari seluruh Puskesmas Tebing Tinggi dan wilayah hinterland baik Serdang Bedapagai, Batubara dan sekitarnya terus dilakukan dengan pengembangan gedung dan fasilitas alat-alat kesehatan, sehingga dapat melayani berbagai penyakit yang diderita masyarakat tanpa membawanya ke Medan ataupun Pematang Siantar. Upaya pengembangan dan penataan rumah sakit termasuk melengkapi alat kesehatan yang modern serta penambahan dokter spesialis berhasil mengukir prestasi sehingga menaikkan tipologi rumah sakit dari type C menjadi type B. Untuk melayani masyarakat miskin (pra sejahtera), pengobatan gratis tanpa bayar dilakukan dengan program Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat). Akan tetapi Jamkesesmas tidak dapat mengakomodir seluruh masyarakat miskin sehingga Pemko Tebing Tinggi telah menyediakan program Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah), sehingga tidak ada lagi mastarakat meikin yang tidak mendapat pelayanan kesehatan dari pemerintah.
Ketiga : Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Mengegah (UMKM). Sebagai kota jasa sektor ekonomi terus menerus digeliatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat terutama pelaku usaha yang bergerak di bidang usaha mikro kecil menengah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tebing Tinggi menunjukan kinerja ekononomi tahun 2007 mencapai angka Rp. 1,61 trilyun. Guna memberdayakan potensi UMKM Pemko Tebing Tinggi telah membentuk lembaga Klibi (Klinik Bisnis). Pembentukan Klibi bekerja sama dengan LGSP USAID telah difungsikan sebagai fasilitator menggerakan UMKM berkiprah sesuai dengan potensi dan kemampuan mengembangkan usaha yang dilakoninya. Fasilitasi yang diberikan menyangkut aspek manajemen, administrasi keuangan, marketing dan bantuan capital yang diperlukan. Khusus bantuan permodalan, pemko Tebing Tinggi mengucurkan pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan melalui PT Bang Sumut, sehingga UMKM dapat menngkatkan dan mengembangkan usahanya.
Strategi ke depan
Berbagai keberhasilan dan prestasi telah dicapai selama kepemimpinan Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan selama kurun waktu hampir 10 tahun telah meletakkan fondasi pembanguan bertumpu pada tiga pilar, pendidikan, kesehatan dan UMKM. Perspektif kota Tebing Tinggi kedepan dan seterusnya perlu mengakomodir teori pakar kondang ekonomi pembangunan Prof. Dr. Emil Salim “sustainable developmenmt” (pembangunan berkelanjutan) serta pembangunan berwawasan lingkungan. Artinya kelanjutan tiga pilar pembangunan merupakan suatu keniscayaan yang disinkronkan dengan dinamika perkembangan masyarakat. Kelanjutan tiga pilar patut diorientasikan pada peningkatan aspek quality (kualitas) terutama kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, UMKM, perizinan serta pelayanan publik lainnya. Hal mendesak yang harus dilakukan adalah antisisipasi bencana banjir yang acapkali melanda sebagian wilayah kota. Untuk menaggulangi bencana banjir tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi saja, karena harus melakukan sinergi (koordinasi, integrasi, singkronisasi dan simplikasi) dengan Pemda kawasan hulu sungai yang mengalir di kota Tebing Tinggi yaitu Kabupaten Sedang Bedagai dan Kabupaten Simalungun sebagai sumber banjir bandang. dengan fasilitator Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan didukung pemerintah pusat.
Tak kalah pentingnya grand strategi harus pula dipersiapkan menyongsong pembangunan jalan tol yang diprediksikan bakal terwujud tahun 2014 ataupun 2015. Jika mega proyek tersebut teraktualisasi, kota lemang akan menjadi kota satelit dengan implikasi pertumbuhan ekonomi menjadi cerah yang pada gilirannya pendapatan masyarakat juga meningkat Terbangunnya jalan tol Medan – Tebing Tinggi membawa konsekuensi infra struktur berupa sarana pergudangan, pertokoan, permukiman, industri, biro perjalanan, terminal penumpang dan barang serta sarana lainnya akan tumbuh berkembang yang akan memacu dan memicu peningkatan pendapatan masyarakat serta lapangan kerja terbuka luas. Selain itu perlu perencanaan pembangunan zona industri sebagai lokasi transit menuju Pelabuhan Belawan dan Medan. Dalam konteks pembangunan jalan tol tersebut, mengingat areal kota yang sudah semakin menyempit, perluasan wilayah merupakan suatu keniscayaan. Untuk itu sudah saatnya upaya perluasan kota kembali dilakukan dengan melakukan aproach kepada Pemkab Serdang Bedagai maupun pihak perkebunan negara dan swasta, sehingga dapat mengakomodasi perkembangan dan penataan kota menuju kota satelit.-
Penulis adalah : Mantan Sekretaris Daerah Kota Tebing Tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar